Senin, 25 Februari 2013

Keep believing Allah

Terkadang bertambahnya usia tidak lantas menjadikan kita menjadi manusia yang dewasa dalam bersikap. terkadang egoisme pribadi dan gengsilah yang benar-benar dipertahankan di hadapan orang lain. apa mungkin kehidupan kini hanyalah seperti ajaran filosofis Karl Marx yang menyatakan bahwa setiap manusia itu memiliki sisi egois? sekarang, di kampus yang dulu saya impi-impikan ini saya jarang-jarang menemukan orang yang mempunyai semangat hidup untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. sepertinya semua hal yang mereka lakukan hanyalah demi sesuatu, yang saya sendiripun tidak tahu menyebutnya itu apa.

Atau, ketika kita berkata bahwa landasan kita dalam bersifat hanyalah semata-mata karena ingin melakukan hal kecil yang bermanfaat bagi orang lain, kita hanya akan dipandang sebagai orang aneh yang datang dari planet lain. tidak ada manusia disini yang benar-benar mengerti. ketika kita berusaha untuk tulus, orang berpikiran dengan perspektif lain yang mungkin didapatkannya dari buku-buku usang itu.

jadi, saya mulai merenung. apakah saya harus menyerah kepada keadaan, kemudian mengikuti filosofis Karl Marx? tapi dengan memilih jalan inipun ternyata tidak cukup memuaskan dahaga emosional saya. untuk melawanpun, saya tidak mempunyai kemampuan. percuma saja saya berteriak kepada orang tuli. mereka tidak mungkin mampu mendengar. tapi saya ingat satu hal, "ketika kita berbuat kebaikan, dan kebaikan tersebut dipandang sebelah mata, tetaplah berbuat kebaikan, tetaplah bermanfaat. karena ini bukan urusanmu dengan mereka. tapi ini urusanmu dengan Tuhan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

semangat