Jumat, 30 Maret 2012

a Jeda

Jeda.

kalau ingat saat aku ingin memberi jeda, sepetinya itu sudah lebih dari setahun lalu. saat aku menemukanNya dalam hening. saat aku mulai menyukai suara-suara malam. saat aku ingin membangun semua keberanian.Dan kemudian aku memang memberi Jeda. Sebuah jeda yang sebenarnya biasa-biasa saja. Tetapi justru membuatku berlutut pasrah.

Kadangkala memang kita harus memberi Jeda,untuk sekadar merasakan kuasaNya. untuk sekadar mensyukuri nikmatNya yang terkadang terlupakan.Jeda. bukan untuk menghentikan langkah atau melupakan mimpi-mimpi,tetapi Jeda...ah..jeda...kau yang membuatku menjadi selalu merinduNya,Jadi sekarang aku jadi suka,

Tapi setelah aku memberi Jeda,

bukankah saat ini aku harus kembali melangkah?

#bingung#

Rabu, 28 Maret 2012

Sebelum menantang "April"

ya sudahlah, kami hanya rakyat yang tidak tahu apa-apa, kami hanyalah jelata yang tidak pandai berkalkulasi, kami hanyalah..yah.....

Padahal beberapa pilihan sudah di lontarkan, tetapi kalian menganggap menaikkan adalah hal yang terbaik. sudahlah..kami tidak tahu apa-apa.

Jika menaikkan BBM itu adalah harga mati, ya sudahlah naikkan saja....

Toh..selama ini, walaupun sering terjepit, kami masih mampu membayar gaji-gaji kalian yang nyaman duduk di kursi-kursi itu.. ya..kami sadar, kenaikkan BBM akan sedikit membuat kami tertatih.... tapi, maaf nyali kami tidak akan menciut... kami terlalu tangguh untuk melalui ini. atau kami hanya berusaha untuk selalu tangguh, karena setidaknya jerit suara ini tidak didengarkan...dan mungkin disebagian yang lain kini hanya tertahan dikerongkongan....

Jangan lupa belum genap 15 tahun kami melewati reformasi, sudah terlalu sering kami berada dalam ketidakstabilan, ketidakmenentuan,

Jadi, ya sudahlah, kami akan berusaha untuk bersikap tangguh lagi kali ini. walau diramalkan banyak hal yang akan membuat kami semakin tencekik, yasudahlah.....

Tapi, beranikah kalian bersikap setangguh kami?

Setidaknya, Beranikah kalian tidak mencuri lagi dari kami walau cuma sekeping?

Sabtu, 24 Maret 2012

Sedang kembali, akan memiliki banyak arti

Pada akhirnya, setiap orang harus mampu mengambil sebuah keputusan.

Melepaskan lagi, semua yang sudah mulai terbangun dari titik nol. Kalau boleh jujur...sebenarnya aku masih ingin disini. masih ingin menghirup udara di bumi bagian ini. masih ingin berbagi cerita, berproses bersama dengan kalian, teman-teman. Dan tentu saja masih ingin memberi arti pada canda tawa para malaikat kecil itu....

Tapi, aku harus melakukan ini,

zona nyaman ini sudah seperti zat adictif yang membuatku terlena dengar hingar-bingar keindahan dunia. karena terkadang, aku jadi lupa tentang kehidupan lain yang lebih membutuhkan perhatian. aku juga benar-benar tidak mengerti dan tidak sadar bahwa sampai saat ini aku belum melakukan sesuatu untuk mereka. Yah, aku belum melakukan apa-apa untuk mereka. Dan yang membuatku harus menelan ludah, dizona ini aku mengakui kini sedang terjangkiti virus apatis. jika aku terus berada disini, aku khawatir virus ini akan semakin terus menggerogoti kewarasanku.

Jadi, aku harus melakukan ini...

Untuk mereka....dan juga untuk mereka-ku yang mulai merenta dan menanti untuk merengkuh hidup kembali bersama anak gadisnya. rasanya aku tidak kuat saat mendengar suara diujung seberang yang selalu memintaku untuk kembali kepangkuan mereka. yah...mungkin saat ini aku terdengar terlalu "perempuan" kawan. Tapi, bukankah memang aku "perempuan", yang pada kodratnya dianugerahi hati yang sungguh peka. dan bukankah aku hanyalah seorang "perempuan" yang tercipta begitu saja untuk patuh...dan bukankah memang aku "perempuan" kawan, yang pada saatnya nanti aku harus mengikuti tradisi, meninggalkan rumah mereka dan mengabdi untuk seseorang. makanya, sebelum itu terjadi, aku hanya ingin membersamai mereka.

Jadi maafkan aku jika harus kembali. bukan untuk menyerah, kawan. tapi untuk mereka dan mereka-ku. dengar kawan,......Allah, Dia menciptakan kita bukan tanpa arti...jadi, aku hanya ingin semua ini ber-arti. bukan berarti, disini tidak-berarti, tetapi ada satu titik dimana aku merasa harus kembali. melakukan sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengan materi. jadi maaf kawan, aku harus kembali.

L.O.V.E you all,

Kamis, 15 Maret 2012

Aku ingin kamu, Sabar....

ada satu hari, ketika mimpi sudah tampak di depan mata, ketika semua hanya tinggal satu jengkal saja, tapi....mimpi itu tetap saja menjadi mimpi...tidak pernah terwujud...masih tergeletak, diam dan tak tersentuh hmmm...padahal doa-doa sudah dipanjatkan....

sudah...rasanya aku sudah lelah...

saat-saat seperti ini rasanya ada suara-suara yang membisikkiku untuk mengambil langkah kebelakang,sedikit melupakanMu, sedikit mengabaikanMu, sedikit kufur dari nikmatMu, sedikit...ah..hanya sedikit...sedikit yang membuatku merasa jauh....sedikit yang membuatku semakin tertinggal dari langkah-langkah mereka yang terlanjur lebih dulu mencintaiMu....

tapi dengan sedikit menjauhiMu, justru rasanya aku semakin tidak karuan.

saat-saat dipenuhi kekecewaan seperti ini, aku selalu hanya bisa memejamkan mata. begitu kerdilnya aku ya Rabb di hadapanMu, begitu tak berdayaya aku saat ini.... Dan aku hanya ingin ditemani satu hal yang selalu ingin Kau ajarkan kepadaku,yaitu "sabar."

posting. tidak ada takdir yang tidak baik. Allah yang lebih tau yang terbaik untuk semua hambanya. bukankah Dia adalah perencana yang terbaik?“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS Al baqarah : 216)

well,aku salalu menyukai ayat itu, karena ayat itu selalu bisa mendamaikan, selalu dapat menenangkan hati, selalu dapat membuatku bertahan bahkan untuk situasi paling sulit sekalipun. Dan untuk itu....aku harus belajar lagi untuk lebih bersabar....lebih ikhlas...dan lebih mensyukuri apapun yang ada...dan sampai sekarangpun, aku masih belajar....untuk kamu, sabar....

Karena aku tidak ingin benar-benar kalah.

"Dan Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, ke¬kurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS 2: 155)

Rabu, 07 Maret 2012

Mungkin aku terlambat

mungkin aku terlambat menyadari, yang disampingku itu Kamu.

yang selalu disampingku itu Kamu. Saat aku ingin menangis karena tidak ada seorangpun yang mengerti,Kau disana, menemaniku dalam diam. Saat semua rasa membuncah hebat, dan aku tak Mampu berkata-kata lagi, Kau lebih tahu perasaanku, melebihi aku sendiri. Dulu,Saat orang lain menyadari kehadiranMu, saat orang lain sibuk mencariMu, mendekatiMu, menjalankan semua titahMu,dimana aku?saat itu aku tak benar-benar pahami arti hadirmu.

lalu sekarang, Kau paksa aku mencariMu sendiri. dalam lembar-lembar yang menceritakan tentang Kamu. kemudian, ketika rindu ini sudah begitu menggebu, aku mencariMu dalam surat cinta-Mu walaupun dengan terbata. aku mencariMu dalam malam, disetiap sujudku, walau tidak sesempurna sujud mereka yang lebih dulu terlanjur mencintaiMu daripada aku.

sungguh Rabbi-ku, aku tertatih, untuk dapat mencintaiMu seperti mereka. yang mencintaiMu, lebih dulu daripada aku. yang mengabdi padaMu lebih dulu daripada aku. sungguh, aku kini menyesali separuh usiaku yang aku habiskan tanpa mau berusaha mengenalMu lebih dekat.

mungkin aku terlambat mencintaiMu seperti mereka........

tapi anehnya

walaupun begitu....walaupun aku tidak seperti mereka.....saat aku membutuhkanMu, tanganMu selalu terbuka untukku yang parah ini.

maka, ijinkan aku mencintaiMu ya rabbi, dengan caraku yang mungkin belum sempurna

Minggu, 04 Maret 2012

Belajar dari Azimah “Berbahagia Menjadi Lajang”

Malam ini, saya benar-benar terhenyak dengan karya Azimah “Berbahagia menjadi Lajang.” Azimah mampu membuat kata-kata yang lembut namun kuat dan memukul saya secara telak.

Menghela nafas dalam-dalam setelah membaca karya ini. rasanya malu sekali. Sungguh, saya baru menyadari , mungkin saja saya "hanya" kurang bersyukur dengan status lajang yang sedang saya sandang. Padahal, setelah membaca karya ini, saya baru benar-benar tersadar, bahwa status lajang yang sedang kita sandang bukan karena kebetulan belaka, tapi memang karena ini kehendakNya. Ada skenario terbaik yang mesti kita lakoni. Dan saya jadi ingat sepenggal kata-kata,Bukankah ketika kita benar-benar dipaksa berjalan sendirian, kita hanya sedang diajari tentang ketangguhan?

Boleh jadi, saat ini kita memang belum setangguh itu. Boleh jadi, saat ini masih banyak yang perlu kita persiapkan dan perbaiki. boleh jadi, pada saatnya nanti, Dia—Allah, hanya ingin kita menjadi yang jauh lebih baik dari ini. Boleh jadi, dengan menjadi lajang membuka pintu amal dan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dan mungkin juga, saat ini kita masih dibutuhkan untuk tetap melajang. Karena perempuan yang masih lajang, bisa dikatakan bebas bergerak.

Dan semua kemungkinan jadi terdengar masuk akal. Akhirnya saya paham bahwa menjadi lajang adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah, karena Dia memberi sedikit kelonggaran walaupun sementara. ya...kelonggaran waktu agar kita menikmati dunia dengan cara kita sendiri. (hihihi egois maksimal)

Dan sebelum waktu mempertemukan saya dengan dia yang namanya tidak boleh disebut ( karena belum tau juga siapa dia…hehehehe) saya akan tetap bergerak, dan semoga saja hari-hari kedepan, saya dimudahkan untuk menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin.amin.