Selasa, 18 Juni 2013

sekadar ketakutan

sudah lama rasanya tidak mengendapkan imajinasi pemikiran. aku heran. jika dulu, aku sangat mencintai saat-saat dimana jari jemari menari di tuts keyboard, sekarang untuk sekadar menggerakkan jari dan mengetik satu kata rasanya sangat berat. bukannya aku tidak mau menulis. tentu saja, pengharapanku untuk bisa menulis dengan baik masih menggebu-nggebu. aku hanya sedang merasa takut. perasaan itu kembali mengguncang rasa untuk mempercayai diriku sendiri. aku takut jika tulisanku jelek.

ini rasanya seperti...hmhmhmh.,,kita begitu menyukai seseorang, namun takut untuk tumbuh bersamanya.aku heran. aku tidak pernah bisa melawan ketakutan ini. ada kalanya aku membiarkannya memporakporandakan mimpiku. bahkan dia sudah sering menghentikan langkahku. aku benar-benar merasa kepayahan melawannya.

aku sungguh berharap, di Esok pagi, aku tidak lagi seperti ini. suatu saat, aku tidak lagi menjadi seorang penakut seperti ini. aku rindu saat-saat aku merasa tangguh.

Selasa, 07 Mei 2013

#####celotehan

merenung lama sekali. sambil sesekali menghela nafas. kalau dipikir-pikir, semakin difikirkan semakin merasa kehilangan jejak. kadang kala di dunia ini, ada hal-hal yang tidak mampu kita jangkau dengan nalar kita. atau terkadang, beberapa harapan yang kita bangun di setiap malam-malam panjang kita seolah tidak mudah untuk tiba-tiba mendekat. walaupun dengan sejuta keyakinan bahwa apa yang telah digariskan sudah pasti akan terjadi, tetap saja ketika terbangun di pagi-pagi buta selalu dihentakkan dengan perasaan seperti ini.

apa artinya terjebak dalam tubuh seorang perempuan jika tidak bisa mampu menjadi seorang perempuan seutuhnya? apa artinya sebuah kehidupan jika kita tidak mampu memberikan manfaat?

dua pertanyaan yang barangkali mempunyai jawaban yang saling bertalian. ini aneh. sebelum ini, saya tidak bertanya sekeras ini bahkan kepada diri saya sendiri. seperti hari-hari sebelumnya, biasanya saya hanya mengisi hari dengan berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi keduniawian saja. tetapi kini, tiba-tiba saja tubuh saya mulai enggan untuk berjalan jika hanya demi mimpi-mimpi duniawi saja. saya tidak tahu "panggilan" macam apa ini.

sebelum ini, tidak menjadi maslah ketika harus berjalan sendiri seperti ini, atau ketika harus menyelesaikan permasalahan sendiri. ya...saya mampu kok...tapi sebenarnya, ini bukan hanyalah masalah "mampu" dan "tidak mampu" .... saya juga tidak tahu "ini" apa. tapi ada sebuah kekosongan yang saya sendiri tidak tahu mesti mengisinya dengan apa.

tiba-tiba saja kebahagiaan tidak lagi seperti hari kemarin....

Sabtu, 20 April 2013

ke-perbedaan

"jadikan setiap orang yang kau temui sebagai mentormu rik...."

kadang kita merasa sudah lama berhenti "belajar" walaupun setiap hari kita dipaksa untuk membaca. hari ini saya ngobrol dengan salah seorang teman antropolog yang baru saja saya kenal. ternyata banyak sekali cerita yang sangat menginspirasi. kita memang tidak pernah tahu apa isi sebuah kamar sebelum kita membuka pintunya. barangkali itulah pentingnya komunikasi, pentingnya mau mengenal orang lain. jadi dari mbk nya ini, saya jadi tersadar bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin asal kita mau berusaha mencapainya. saya jadi merasa berdosa terhadap diri saya sendiri karena saya memaksakan untuk terlibat dalam pekerjaan yang jelas-jelas saya tidak menyukainya, dan justru membunuh harapan pada mimpi saya sendiri. saat ini, yang berputar-putar di otak saya adalah kenapa saya tidak "mempercayai" diri saya sendiri bahkan untuk membangun sesuatu yang ada jauh dilubuk diri saya. untuk membangun mimpi saya sekali lagi?

anyway, saya memang pernah gagal. dan hal itu yang sering membayang-bayangi langkah saya ketika saya ingin melangkah, padahal di sini peluang untuk menjadi yang lebih baik terbuka sangat lebar.

leiden, amerika, rusia, london...semua tergambar dalam setiap pembicaraan teman-teman kampus. tapi, tidak pernah terfikirkan dalam benak saya(hehehehehehe...)dari mbk nya itu, saya belajar bahwa orang-orang yang mampu kesana bukan hanya yang cerdas secara akademik, tapi mereka "berbeda". setiap orang pasti diciptakan berbeda, namun untuk menunjukkan "ke-perbedaan" kita, kita memang harus berusaha menunjukkannya.

kalau difikir-fikir, Allah memang menciptakan kita dengan semua kelebihan dan kekurangan masing-masing. jadi sebnarnya setiap orang mampu, tapi memang yang akan bertahan adalah mereka yang benar-benar mau bertahan. sekali lagi, saya memang pernah mengalami kegagalan. dan saya tidak mampu berjanji apakah setelah kegagalan ini, saya juga akan sukses, tapi barangkali seperti perkataan salah satu dosen saya, "setiap pilihan hidup adalah kesalahan" jadi either kita sukses ataupun gagal, yang pasti kita harus enjoy dengan apapun kondisi kita.

yaaa..rasanya sudah lama mengubur mimpi itu dalam-dalam. merasa tidak mampu. merasa bukan jalannya, ataupun justru merasa bersalah karena telah meninggalkan mimpi itu jauh terpendam....tapi jika kembali mengingat kata seorang dosen, bahwasanya dalam hidup, semua pilihan yang kita pilih itu salah, saya jadi nothing to loose untuk kembali membangun mimpi itu.