Minggu, 21 Oktober 2012

memilih, melepaskan :)

Melepaskan itu seperti menghempaskan nafas. ia seperti udara yang kita hirup. tidak bisa kita tahan lama-lama di kerengkongan ataupun jauh di rongga dada. ia harus dikeluarkan.karena jika ia ditahan terus menerus, ia hanya jadi menyesakkan. dan seperti itulah, ada kalanya kita harus berani melepaskan. karena melepaskan tidak melulu tentang kehilangan, karena adakalanya ketika kita melepaskan, kita melakukan hal baik setidaknya tidak hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk orang lain.

Waktu terus berlalu. dan bisa saja, dengan berjalannya waktu orang bisa berubah. apalagi sebentuk hati...atau sekedar janji...ia mudah saja akan berubah.mungkin. jadi tentu saja kita tidak boleh saling menyalahkan. kita hanya perlu saling mengerti. karena waktu memang telah merubah segalanya. semuanya tidak bisa sama seperti sedia kala.

Mengikhlaskan perbuatan orang yang mengecewakan kita itu tidak mudah. ini memang menyakitkan, tapi, tentu saja, ini tidak lantas meluluh lantakkan semua rasa yang tertinggal. karena jika dipikir-pikir, ini hanyalah masalah kecil. dan kita semestinya tidak boleh dikalahkan oleh perasaan kita sendiri. saat kita belajar untuk mengikhlaskan, kita hanya sedang belajar cinta dengan cara yang tak lagi sama.

Dan saya memilih untuk melepaskan :)

Rabu, 17 Oktober 2012

Masih tentang Rindu, Jeda dan Diam

Aku rindu tertawa. rindu hati yang selalu mengajakku tertawa, atau sekedar menertawakan. aku rindu saat aku boleh sejenak bersandar dari penatnya dunia. aku rindu saat musim hujan begitu terasa hangat. aku rindu menjelajahi hari dengan lantang, berlarian mengejar kesana-kemari tanpa perlu ber-orasi. yah, aku hanya sedang merasa rindu. rindu tentang masa lalu yang masih sangat begitu muda. rindu jejak-jejak langkah yang lantas aku tinggalkan. rindu tentang cerita yang telah aku lupakan.

Aku juga merasa lelah. aku lelah berpura-pura. mencoba bersikap menjadi sempurna. aku lelah mencoba. aku lelah melupakan. aku lelah jika mengingat. aku lelah saat harus menjelaskan. aku lelah saat harus memulai dari awal.

Dan terkadang, semua ini tidak butuh jawaban. aku hanya butuh diam sejenak. atau mungkin aku harus kembali mengambil jeda pada kehidupan?Dia yang Maha Tahu, pasti lebih tahu tentang ini. hanya saja, terkadang aku sejenak berhenti berharap. sedikit memberi jarak kepadaNya. dan inilah yang membuat seolah-olah mimpi kemudian tergeletak begitu saja. tanpa Dia, ternyata aku bukan apa-apa. aku selalu kepayahan.

jadi, mungkinkah rindu ini ada karena aku merasa telah lelah kemdian jeda saat mengejarNya?