Sabtu, 21 Januari 2012

sepotong roti di selasa sore ini

depok-13 des 2010-

kadangkala terlalu rumit untuk diungkapkan apa yang kita rasakan. bahkan hanya rumit. bukan berat. kadangkala di kehidupan yang nyata. kebenaran, keadilan, tidak benar-benar ditegakkan. hanya kadangkala, tidak selalu, mata kita dipaksa terbuka menyaksikan kejanggalan, melihat ketidakadilan. tapi, kita tidak benar-benar bisa berbuat apapun.

nurani sudah pasti berkecamuk. tapi apa daya, saat kita melawanpun, kita hanyalah manusia yang kerdil. yang tidak mempunyai kekuatan. parahnya lagi, kita sudah berada dalam sistem yang jelas-jelas ingin kita rubah itu.

tapi, itulah kehidupan yang sebenarnya. dimana yang benar bisa saja terlihat salah. dan yang salah bisa menjadi benar. dan kita hanyalah manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan. lalu, pantaskah kita menilai orang lain, bahkan menjudge orang lain salah? kita memang bukan siapa-siapa dihadapan orang lain. dan seringklali, penilaian orang lain membuat kita serba salah. tapi, dihadapan tuhan----meminjam istilah syahrini----kita adalah "sesuatu"

jadi, pantaskah kita memusingkan penilaian orang terhadap diri kita? bukankah mereka hanya bisa menilai kita di hari ini saja, bahkan menit ini, bahkan detik ini saja? bukankah mereka tidak benar-benar tahu mengapa, kenapa, dan bagaimana....tapi sekali lagi, Tuhan tidak tidur. Dia lah yang pantas memberi nilai kepada kita. cukuplah perbaikan untuk diri sendiri.

teruskan langkah. karena di tiap jejak kaki kita tersimpan hikmah dari Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

semangat